A. Permainan Sepak Bola
1. Pengertian Permainan Sepak Bola
Sepak bola adalah permainan beregu, yang tiap regu
terdiri dari sebelas orang pemain salah satunya adalah menggunakan kaki kecuali
penjaga gawang boleh menggunakan tangan di daerah hukumannya. Permainan sepak
bola banyak melibatkan banyak unsur seperti teknik, fisik, mental dan taktik.
Sepak bola juga dapat didefinisikan sebagai
permainan menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh kedua tim atau
kesebelasan yang berbeda dengan maksud memasukkan bola ke gawang lawan dan
untuk mempertahankan gawang sendiri supaya tidak kemasukan bola.
Permainan sepak bola sebenarnya tidak memerlukan
perlengkapan yang rumit. Akan tetapi untuk mendukung suatu pertandingan yang
resmi maka harus memenuhi standar yang sudah ditentukan oleh FIFA.
Ketentuan ukuran lapangan adalah panjang lapangan
minimal 90 meter, panjang lapangan maksimal 120 meter, lebar lapangan minimal
45 meter, lebar lapangan maksimal 110 meter, lebar minimal 64 meter, dan lebar
maksimal 75 meter.
2. Gerakan Menendang Bola
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menendang
bola adalah posisi kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg position ), bagian
bola, perkenaan kaki dengan bola (impact), dan gerakan akhir (follow-through).
Permainan yang mimiliki teknik menendang yang baik akan dapat
bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing),
menembak ke gawang (shoot at the goal) dan menyapu (sweeping). Cara menendang bola dapat dibagikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Menendang dengan kaki bagian dalam (instep)
Penggunaan teknik menendang dengan kaki bagian dalam
digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing).
b. Menendang dengan kaki bagian luar (outside)
Teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan
untuk mengumpan jarak pendek (short passing)
c. Menendang dengan punggung kaki (instep)
Teknik menendang dengan punggung kaki digunakan
untuk menembak ke gawang (shooting at the goal)
d. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam (inside
of the instep)
Teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam
digunakan untuk mengunpan jarak jauh (long passing)
3. Gerakan Menggiring Bola
Keterampilan menggiring bola (dribbling) adalah
kecepatan menggiring bola dengan melewati rintangan yang telah ditentukan. Pada
dasarnya gerakan menggiring bola ialah menendang bola secara terputus-putus dan
bagian kaki yang digunakan sama. Gerakan menggiring bola bertujuan untuk mendekatkan
jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Beberapa hal yang
haris diperhatian pada saat menggiring
bola adalah sebagai berikut.
a. Bola harus dekat dengan kaki sehingga mudah untuk
dikontrol
b. Posisi bola tepat di kaki sehingga mudah untuk
dilindungi dari lawan
c. Pandangan mata tidak hanya tertuju pada bola,
melainkan juga pada pergerakan lawan.
d. Menggiring bola dibiasakan dengan menggunakan kaki
kanan dan kiri.
Menurut Herwin, gerakan menyundul bola melibatkan
seluruh tubuh dengan posisi melengkung, leher ditegangkan, perkenaan bola tepat
pada dahi, mata terbuka, kepala didorong ke depan atau samping, dan menjaga
stabilitas dengan kedua tangan disamping badan.
Menurut Sucipto, menyundul bola pada hakikatnya
memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola
adalah mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan/membuang
bola. Umumnya dilakukan saat datangnya bola maksimal setinggi kepala. Menurut
Sucipto gerakan menyundul sebagai berikut.
1. Menyindul bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan
apabila datangnya bola maksimal setinggi kepala,
2. Menyundul bola sambil meloncat/melompat pada umumnya
dilakukan jika datangnya bola di luar jangkauan, baik secara vertical atau
horizontal.
Menurut Herwin tujuan dari lemparan ke dalam adalah
untuk menghidupkan/memulai permainan setelah bola keluar meninggalkan lapangan
melalui garis samping.
Menurut Sucipto lemparan ke dalam merupakan
satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang dimainkan dengan lengan
dari luar lapangan permainan. Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau
tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki didepan.
1. Lemparan ke dalam tanpa awalan dapat dilakukan
ketika sasaran jaraknya dekat
2. Lemparan ke dalam dengan awalan dapat dilakukan
ketika sasaran jaraknya jauh
B. Permainan Bola Voli
1. Servis (Service)
Menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia,
servis adalah pukulan bola yang dilakukan di daerah sebelah kanan belakang dari
garis belakang lapangan permainan (daerah servis) melampaui net ke daerah
lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap
kesalahan. Pukulan servis dapat berupa serangan bila bola dipukul dengan keras
dan terarah. Servis dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
a. Servis bawah
Servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan
cara memukul bola dari bawah. Pemain yang menggunakan servis ini biasanya
adalah pemain pemula.
b. Servis atas
Servis atas merupakan pukulan permulaan dengan cara
memukul bola dari atas kepala(bola dilambungkan terlebih dahulu). Servis atas
sangat banyak variasinya misalnya bola dilambungkan dengan satu atau dua
tangan, tinggi lambungan bergantung pada maksud pukulan
c. Servis samping
Servis samping merupakan langkah memukul bola di
daerah servis dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan condong ke kanan.
d. Servis lompat
Servis ialah cara melakukan servis atau pukulan
dengan melompat setelah bola dilambungkan. Pada saat bola dilambungkan diikuti
dengan lompatan dalam posisi siap memukul.
2. Passing
Passing merunut PBVSI adalah usaha atau upaya
seseorang pemain dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya
adalah untuk memberikan bola kepada teman secepatnya untuk dimainkan di
lapangan sendiri. Passing dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Passing bawah
Passing bawah biasanya digunakan oleh pemain apabila
bola yang dating rendah, baik untuk diumpan keteman maupun ke lawan. Passing
bawah dilakukan dengan kedua tangan yang dikaitkan.
b. Passing atas
Paasing atas adalah pergerakan mengumpan dengan
menggunakan jari-jari kedua tangan. Passing atas digunakan apabila bola datangnya
diatas atau melambung. Untuk menerima umpan servis dari lawan sebaiknya
menggunakan servis bawah karena biasanya servis bolanya datar.
3. Smash
Smash menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
adalah bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan untuk serangan dalam
upaya memperoleh nilai suatu tim. Smash juga dapat didefinisikan sebagai teknik
menyerang yang bertujuan supaya bola dapat mendarat di daerah lawan tanpa bisa
di blok.
Langkah
dasar smash adalah awalan, lompatan, ayunan pukulan bola di udara, dan
posisi mendarat. Pemukulan bola saat pada saat melakukan spike dilakukan di
udara, yang idealnya ketika sang attacker berada pada puncak lompatan. Ketika
akan melakukan kontak dengan bola, pemain mengangkan tangannya setinggi mungkin
sampai diatas kepalanya. Ketika melakukan pukulan, spiker mengayunkan lengannya
dan memukul telapak tangannya sekeras mungkin kearah bola yang sedang melayang
tersebut.
4. Posisi Pemain
a. Server
Pemain yang memulai permainan bola voli dengan
memukulkan bola ke pihak lawan
b. Spiker
Pemain yang bertugas memukul bola agar jatuh ke
daerah lawan
c. Libero
Pemain bertahan yang memiliki kebebasan untuk keluar
dan masuk tapi tidak boleh melakukan smash.
d. Tosser
Pemain yang bertugaskan mengumpan bola ke
rekan-rekan satu timnya.
e. Blocker
Pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan
attacker dari tim lawan tapi juga dapat bertugas sebagai spiker
5. Block
Block menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
adalah menggagalkan serangan lawan dengan cara membendung rintangan yang paling
efektif.
C. Permainan Bola
Basket
Gerakan mengoper atau mengumpan bola selalu
berkaitan dengan menangkap dan menerima bola. Operan dapat dilakukan dengan dua
atau satu tangan dan disertai gerakan yang cepat. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengoper bola adalah arah bola ke sasaran harus terhindar
dari rebutan (intercept) lawan dan waktu untuk melempar harus tepat. Tujuan
passing adalah untuk mempertahankan bola agar tidak direbut oleh lawan.
Mengoper bola ada beberapa macamnya yaitu sebagai berikut:
a. Chest Pass
Chest pass merupakan operan dada yang umumnya
dipakai apabila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setim.
Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola didepan dada, teknik ini
biasanya menggunakan lemparan dua tangan dengan tujuan operan lurus terhadap
teman yang satu tim.
b. Overhead pass
Overhead pass merupakan passing yang dilakukan
dengan posisi bola dari atas kepala. Umpan jenis ini dilakukan untuk melakukan
counter attck dengan melemparkan bola jauh ke daerah pertahanan lawan.
c. Baseball pass
Baseball pass merupakan teknik yang dilakukan hamper
mirip dengan lemparan baseball. Lemparan ini dilakukan dengan tenaga yang cukup
kuat dan hanya dengan satu tangan saja.
d. Bounce pass
Bounce pass merupakan teknik passing yang dilakukan
dengan memantulkan bola kebawah kemudian diterima oleh teman satu tim, teknik
ini sebenarnya unutk menghindari hadangan lawan.
e. Hook Pass
Hook pass merupakan teknik passing yang dilakukan
dengan satu tangan sehingga mirip dengan hook atau pancing.
f. Under pass
Under pass merupakan teknik passing yang dilakukan
dari bawah dengan bola di arahkan secara lurus ke teman setim. Teknik ini
dilakukan apabila ingin melakukan operan pendek.
g. Catching ball
Menangkap bola dapat dilakukan dengan dua atau satu
tangan. Tangkapan bola menggunakan dua tangan dilakukan dengan cara berikut :
1. Berdiri menghadap sasaran
2. Kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk
3. Badan sedikit condong ke depan, kedua tangan siap di
depan dada.
4. Tangan diluruskan ke depan menjangkau bola dengan
telapak terbuka, ibu jari berdekatan. Setelah bola tertangkap, segera ditarik
ke belakang mendekati dada.
Bab 2 : Permainan Bola Kecil
2. Menggiring Bola
(Dribbling)
Tujuan teknik dribbling
pada permainan bola basket pada dasarnya sama dengan dribbling sepak bola yaitu
untuk mempertahankan bola dan menyerang lawan. Pada permainan bola basket
teknik menggiring dilakukan dengan cara memantul-mantulkan bola menggunakan
telapak tangan. Dalam permainan bola basket, teknik dribbling bola dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
Dribble tinggi
merupakan teknik menggiring bola yang dilakukan secara cepat untuk memasuki
pertahanan lawan dengan cara jalan cepat atau berlari. Teknik dribble tinggi
digunakan oleh pemain ketika pemain lawan cukup jauh dari yang membawa bola.
Dribble rendah
digunakan oleh pemain untuk mempertahankan bola dari lawan. Teknik ini
dilakukan apabila sedang berhadapan langsung dengan lawan dan ingin membuat
terobosan yang memanfaatkan celah yang dibuat oleh lawan.
3. Lay Up
Lay-up adalah suatu
teknik dasar yang harus dikuasai untuk mencetak angka dalam permainan bola
basket. Rangkaiannya meliputi gerakan memegang bola, berlari ke depan,
melompat, da ,melepaskam tembakan kearah rim lawan unutk mencetak angka.
4. Menembak Bola
(Shooting)
Dalam permainan bola
basket, menembak bola atau shooting merupakan teknik yang harus dimiliki oleh
setiap pemain. Karena tidak setiap pemain memasukkan bola ke ring tanpa
menembak untuk mencetak poin. Beberapa teknik menembak diantaranya adalah
sebagai berikut.
Set shoot adalah
tembakan yang umumnya dilakukan dengan cara melompat terlebih dahulu. Apabila
tidak melompat, maka tebakannya akan mudah untuk dihalangi lawan. Pada umumnya
tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau saat menembak tanpa rintangan
(free throw).
b. Lay-up Shoot
Lay-up shoot dilakukan
pada akhir dribble. Pada jarak beberapa meter dari ring, pemain yang mengiring
bola mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah ring.
Jump shoot sering
dilakukan ketika pemain menyerang dan tidak dapat mendekati ring. Tembakan ini
sulit untuk dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical
penembak.
Bab 2 : Permainan Bola Kecil
1. Melambugkan Bola
a. Melambungkan Bola Ke
Atas
1. Berdiri dengan salah
satu kaki di depan
2. Pegang bola dengan
tangan kanan, sejajar dengan dada
3. Bola berada padapangkal
jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas
4. Tangan kanan di depan
dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri di depan dada
5. Tarik tangan kanan ke
bawah hingga di samping belakang lutut
6. Condongkan badan agak
ke depan dan tekuklah kedua lutut
7. Ayunkan tangan ke atas
dengan siku lurus
8. Lepaskan bolas disertai
dengan lecutan telapak tangan ke arah atas
b. Melambungkan Bola Ke
Depan
1. Berdiri dengan kaki
kiri di depan
2. Tangan kanan memegang
bola
3. Tangan kanan yang
memegang bola lurus berada di samping bola
4. Posisi bola terletak
pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan
5. Selanjutnya tarik
tangan kanan lurus ke belakang
6. Tekuk kedua lutut dan
badan condong ke depan
7. Ayunkan tangan yang
memegang bola ke arah depan, langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri
c. Melempar Bola Dari Atas Kepala
1. Berdiri dengan sikap
siap melempar
2. Posisi bola terletak
pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari
dan jari kelingking berada di samping bola.
3. Tariklah tangan ke
belakang bersama dengan gerakan memutar ke samping dan langkah kaki kiri ke
depan
4. Badan condong ke
belakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan
dengan kaki kanan ikut maju.
2. Menangkap Bola
a. Menangkap Bola
Melambung
1. Berdiri tegak dengan
kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke
arah datangnya bola
3. Bengkokkan siku dan
tangan berhadapan
4. Lemaskan dan
renggangkan jari-jari
5. Tangkaplah bola
b. Menangkap Bola Mendatar
1. Berdiri tegak dengan
kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke
arah datangnya bola
3. Bengkokkan siku dan
tangan terhadap dada
4. Lemaskan dan renggangkan
jari-jari
5. Tangkaplah bola
c. Menangkap Bola Menyusur
Tanah
1. Berdiri tegak dengan
kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke
arah datangnya bola
3. Tekuk kaki kiri dan
lutut kaki kanan menempel di tanah
4. Letakkan kedua telapak
tangan saling berhadapan di depan kaki kanan
5. Tangkaplah bola
3. Memukul Bola
a. Pukulan Melambung
1. Buka kaki sehingga kaki
kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Serongkan tangan
pemegang pemukul 45 derajat ke bawah
3. Lihatlah arah datangnya
bola
4. Pukulah bola
sekuat-kuatnya dengan mengayunkann tangan pemukul mancapai samping kiri atas
b. Pukulan Mendatar
1. Buka kaki sehingga kaki
kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Posisikan pemukul agar
sejajar dengan bahu
3. Tangan kiri meminta arah
bola mendatar
4. Lihat arah datangnya
bola
5. Pukulah bola
sekuat-kuatnya dengan mengayun pemukul secara mendatar
c. Pukulan Merendah
1. Buka kaki sehingga kaki
kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Tarik tangan pemegang
pemukul ke belakang atas
3. Lihatlah arah datangnya
bola
4. Pukulah bola dengan
mengayunkan pemukul dari atas ke arah bawah
4. Teknik Dasar Berlari
Teknik dasar berlari
merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila
teknik berlari bagi pemain kasti diperdalam lagi untuk meningkatkan kemampuan
berlari. Teknik berlari yang digunakan saat permainan kasti antara lain berlari
lurus dan berlari zig-zag.
B. Permainan Bulu Tangkis
Cara menggunakan raket
mempengaruhi kualitas permainan, teknik memegang raket secara forehand
dilakukan dengan cara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan
pegangan atau sejajar dengan dinding kepala raket. Saat melakukan teknik
forehand, dapat dipindahkan menjadi teknik memegang backhand, yakni dengan
memutar raket seperempat putaran ke arah kiri. Selain kedua teknik diatas, ada
pula teknik memegang raket lainnya seperti jabat tangan (shakehand grip) dan
gebuk kasur (American grip).
2. Pukulan (Stroke)
Dalam aturan permainan
bulu tangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenagkan pertandingan.
Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapat angka apabila tidak bisa
melakukan servis dengan baik.
Dalam permainana bulu
tangkis, ada tiga jenis servis yaitu servis pendek, servis tinggi dan servis
setengah tinggi atau flick.
1. Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
Tujuan servis pendek
unutk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu, lawan
dipaksa berada dalam posisi bertahan. Variasi arah dan sasaran servis pendek
ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Kok harus dipukul dengan ayunan
raket yang relative pendek.
b. Servis Forehand Tinggi
Jenis servis ini
terutama digunakan dalam permainan tunggal. Kok harus dipukul dengan
menggunakan tenaga penuh agar melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian
belakang garis lapangan lawan.
2. Servis Backhand
Jenis servis ini
umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain
lawan. Kok sedekat mungkin melayang relatif dekat di atas net. Oleh karena itu
jenis servis ini biasa dilakukan oleh pemain ganda.
a. Pukulan Forehand
Pukulan forehand
merupakan pukulan yang sering digunakan oleh pemain. Dasar pukulan ini adalah
ayuanan raket dari belakang badan ke arah depan.
b. Pukulan Backhand
Posisi jari saat akan
melakukan pukulan backhand sejajar dengan pegangan raket, sementara ibu jari
berada pada batang raket yang lebih lebar.
c. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah
pukulan yang bertujuan untuk melambungkan
kok setinggi mungkin yang mengarah ke belakang daerah lawan.
d. Pukulan Drop Shot
Pukulan drop shot mirip
dengan smash, hanya saja pada pukulan ini dilakukan dengan kekuatan yang halus
dan pelan.
e. Netting
Netting merupakan jenis
pukulan yang dilakukan dekat dengan net dengan sedikit kekuatan. Tujuan
dilakukan netting adalah supaya kok jatuh sedekat mungkin dengan net di daerah
lawan.
3. Gerakan Kaki (Foot
Work)
Teknik langkah kaki
adalah awal untuk dapat memukul kok dengan tepat. Langkah kaki yang ringan,
cepat dan luwes akan memudahkan pergerakan pemain di mana kok datang dan
bersiap untuk memukulnya.
4. Sikap Berdiri (Stance)
a. Sikap berdiri pada saat
melakukan servis
1. Servis forehand
dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah
servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri di
depan dan kaki kanan di belakang. Pada saat kok dipukul , berat badan
dipindahkan ke depan.
2. Servis backhand
dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah
servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kiri di belakang
dan kaki kanan di depan, berat badan berada di tengah dan pada saat servis
dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
b. Sikap berdiri pada saat
menerima servis
1. Sikap berdiri untuk
permainan tunggal adalah berdiri pada daerah servis kira-kira di tengah-tengah
daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2. Sikap berdiri untuk
permainan ganda adalah pemain lebih maju
ke depan tetapi tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki
kanan di belakang. Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil. Pada
saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke
depan atau belakang tergantung pada jenis servis.
c. Sikap berdiri pada saat
rally
Sikap ini sangat
bervariasi, tergantung pada posisi pemain dan arah datangnya kok.
C. Permainan Tenis Meja
1. Perlengkapan Tenis Meja
Lapangan tenis meja
dibagi menjadi dua bagian yang disisipkan oleh jaring dengan tinggi 15,25 cm
dan panjangnya 183 cm. Tinggi meja tenis ialah 76 cm, panjang meja adalah 274
cm, dan lebar 152 cm. Pada batas tertentu ditandai dengan garis putih yang
merupakan area bermain tenis.
Bet dalam tenis meja
berguna untuk memukul bola. Pada awal perkembangannya alat bantu yang digunakan
adalah busa atau spons. Sekarang alat pemukul sudah lebih sederhana dan terbuat
dari bahan seperti karet. Kelebihan penggunaan karet pada bet adalah lebih
efektif dan efisien, kecepatan bola maksimal.
Pada awal
perkembangannya bola dibuat dari celluloid. Saat ini bola dibuat dari serpihan
plastik. Kukurangan menggunakan bola dari serpihan plastic adalah sulit
dikendalikan. Diamerter bola adalah 40 mm dengan berat 2,7 gram. Warna yang
disarankan adalah putih atau oranye.
Teknik Dasar Permainan
Tenis Meja
2. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja
a. Memegang Bet
Kualitas permainan
seseorang dipengaruhi oleh cara memegang bet yang benar. Diantaranya teknik
tersebut adalah pen holder grip (pegangan tangkai pena) dan shake hand grip
(pegangan jabat tangan). Dengan teknik memegang shake hand grip memberikan
ksempatan kepada pemain untuk mengembangkan permainannya lebih baik dalam
melakukan pukulan backhand. Kelebihan lain teknik ini adalah pemain dapat
menggunakan kedua belah sisi bet sehingga mudah untuk melakukan pukulan
forehand atau backhand.
Pen hold grip memiliki
kelebihan salah satunya adalah baik untuk melakukan pukulan forehand.
Kekurangannya adalah sulit melakukan backhand.
b. Pukulan
1. Drive
Drive adalah pukulan
yang dilakukan dengan cara bola dipukul dari bawah serong ke atas. Bet dalam
posisi tertutup. Pukulan ini dilakukan untuk menyerang lawan dan mengontrol
bola.
2. Push
Teknik push adalah
teknik yang dilakukan dengan cara bola didorong dengan bet dan posisi bet
terbuka. Pada saat melakukan push, posisi tubuh berdiri sempurna.
3. Chop
Chop merupakan pukulan
yang dilakukan seperti menebang pohon. Tangan yang memegang bet berada diatas
bola yang akan dipukul.
4. Block
Teknik ini dilakukan
dengan cara bola ditutup dengan bet. Block biasa digunakan apabila lawan
menggunakan pukulan spin.
c. Service
Service dilakukan untuk
memulai pertandingan. Ada beberapa teknik servis misalnya servis firehand
topspin, backhand backspin, and backhand topspin. Servis topspin berarti
mengarahkan bola supaya searah jarum jam. Sementara service backspin yaitu
mengarahkan bola supaya berlawanan jarum jam.
Bab 3 : Olahraga Atletik
A. Jalan Cepat
1. Teknik Dasar Jalan
Cepat
a. Start
Start langkah cepat
menggunakan start berdiri.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan
gerakan mengangkat paha kaki di ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah
bergantung lemas. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah,
bersamaan dengan mengangkat tumit. Selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari
tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya, tidak ada saat melayang.
c. Condong
Mulai dari kepala,
pungung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang
lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha
dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki
kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
d. Finish
Tidak ada teknik khusus
dalam memasuki garis finish. Biasanya jalan terus hingga sampai garis finish,
baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga sampai lima
meter.
2. Manfaat Jalan Cepat
Manfaat jalan cepat
adalah tubuh menjadi banyak bergerak, membuat otot dan rangka tubuh bergerak,
denyut jantung meningkat sehingga darah berserta oksigen dan nutrisi bisa
disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.
1. Teknik Dasar Lari Jarak
Pendek
a. Aba-aba “bersedia”
1.Lutut kaki belakang
diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki depan.
2. Kedua lengan lurus
sejajar dengan bahu dan letakkan di belakang garis start, dengan pinggiran jari
telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
3. Pandangan lurus ke
depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks, berat badan berada di kedua
belah tangan
b. Aba-aba “siap”
1. Angkat panggunl kearah
depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi daripada bahu
2. Berat badan lebih ke
depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan tetap lurus
dan siku tetap lurus.
3. Pada waktu mengangkat
panggul, ambil nafas dalam-dalam
4. Pusatkan perhatian pada
aba-aba “ya”
c. Aba-aba “ya”
1. Ayun lengan kiri ke
depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat
2. Kaki kiri menolak
kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan
secepatnya mencapai tanah.
3. Dari sikap jongkok
berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada gerakan
ke sampai
4. Langkah lari makin lama
makin melebar dengan kecepatan penuh.
2. Teknik badan pada saat
berlari
a. Kaki menolak
sekuat-kuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul,
tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar
b. Usahakan agar badan
tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-30 derajat terhadap sudut
c. Lengan disamping tubuh
secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90
. Tangan
menggenggam kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan kebelakang harus
wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerakan kaki yang makin
cepat pula
3. Teknik badan ketika
memasuki garis finish
a. Jangan mengurangi
kecepatan
b. Masuk garis finish
dengan togok terlebih dahulu
c. Setelah memasuki garis
finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah
4. Larangan pada pelari
jarak pendek
a. Meloncat pada saat
memasuki garis finish
b. Menarik atau menggapai
pita finish
c. Berhenti mendadak atau
mengurangi kecepatan di garis finish
C. Lompat Tinggi
1. Teknik dasar lompat
tinggi
a. Awalan
Awalan terdiri dari 7-9
atau 11 langkah cepat. Badan sedikit condong ke belakang. Awalan lari dapat dilakukan
dari tiga arah yaitu
b. Melengkung
Dari posisi awal tegak
lurus dengan mistar, dilanjutkan dengan lari melengkung.
Berlari lurus dari
sudut menyerupai awalan lari gaya straddle untuk membuat gerakan membelakangi
mistar pada saat tolakan.
c. Tolakan
Kaki tolakan diawali
dari tumit dan menekuk tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi sejajar dengan
mistar.
d. Saat melayang
Pada saat melayang,
posisi badan membelakangi mistar dan kedua tungkai yang menggantung sedikit
ditarik. Kedua lengan di samping badan dan pinggul diangkat sehingga
menghasilkan lengkungan pada badan. Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan
ditarik agar tidak mengenai mistar.
Setelah itu, lutut diluruskan ke atas
e. Mendarat dilakukan
dengan punggung, kemudian dilanjutkan dengan gerakan tungkai.
2. Gaya dalam Lompat
Tinggi
Gaya gunting dilakukan
oleh seorang pelompat menuju ke palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki
yang berada di luar dari palang. Saat melewati palang, pelompat berada dalam
keadaan duduk terjulur.
b. Gaya Timur
Gaya timur dilakukan
oleh seorang pelompat menuju ke palang secara lurus dari hadapan 90 derajat.
Saaat melompat kaki bebas diayunkan secara tegak ke depan badannya dan pelompat
melewati palang secara miring.
Gaya ini hamper sama
dengan gaya timur yaitu pelompat menuju palang secara bersudut 90 derajat,
kemudia pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan palang. Kaki
lonjakan berada dalam keadaan bengkok waktu pelompat berguling parallel dengan
palang untuk melakukan pelepasan.
d. Gaya Pelana
Pelompat menuju ke
palang secara bersudut. Ketika melepasi palang, pelompat memandang ke bawah dan
keadaaan badannya seolah-olah tiarap di atas palang.
e. Gaya fosbury flop
Gaya ini adalah gaya
popular saat ini. Pelompat menuju palang dengan membelakangi mistar
D. Lempar Cakram
1. Teknik yang digunakan
dalam melempar cakram
a. Memegang Cakram
Cakram diletakkan pada
telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan
diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang menutupi pinggiran
cakram sedangkan ibu jari bebas.
b. Gaya dalam melempar
Cakram
1. Gaya Samping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping ke arah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan dibelakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak di bekas telapak kaki yang saat itu telah berayun ke belakang
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping ke arah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan dibelakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak di bekas telapak kaki yang saat itu telah berayun ke belakang
Sikap pertama berdiri
membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayunkan jauh ke
belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak
kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur kea rah
lemparan, kaki kanan secepatnya diayunkan memutar ke kiri untuk berpijak,
sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayunkan ke kiri untuk
berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki
kanan segera diayunkan ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang.
c. Cara melakukan awalan
lemparan
Awalan lemparan dimulai
dengan posisi pelempar berdiri di belakang lingkaran dengan posisi pungung
mrnghadap ke arah sector lemparan. Posisi badan masih berputar dan sedikit
condong ke belakang. Kedua tungkai masih ditekuk dengan baik tetapi ketika kaki
kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hamper diluruskan penuh. Pada
keadaan ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai mengayun
berputar dengan gerakan cepat di dalam sebauh busur yang melebar dan bergerak
sedikit kearah atas.
2. Sarana dan Prasarana
Dalam Lempar Cakram
a. Alat
Cakram terbuat dari
kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal
Ukuran Cakram
1. Berat cakram untuk
senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm-221mm dan tebal 44 mm hingga 46
mm.
2. Berat cakram untuk
senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm- 182 mm dan tebal 37 mm- 39 mm
3. Berat cakram untuk
junior putra adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm – 182 mm dan tebal 37 mm –
39 mm
Berat cakram untuk
junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm – 170 mm dan tebal 25 mm –
35 mm
1. Diameter lingkaran
unutk melempar adalah 2,50 meter
2. Permukaan lantai untuk
melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain
3. Lingkaran lemparan
dikelilingi oleh sangkar untuk menjamin keselamatan petugas, peserta dan
penonton
4. Bentuk huruf seperti
huruf C dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lapangan dibatasi
garis yang membentuk sudut 40
di pusat
lingkaran.
No comments:
Post a Comment