Friday 19 February 2016

Ringkasan Penjaskes Kelas 9 Semester 1 (Kurikulum 2013)

Bab 1 : Permainan Bola Besar
A. Permainan Sepak Bola
1. Pengertian Permainan Sepak Bola

Sepak bola adalah permainan beregu, yang tiap regu terdiri dari sebelas orang pemain salah satunya adalah menggunakan kaki kecuali penjaga gawang boleh menggunakan tangan di daerah hukumannya. Permainan sepak bola banyak melibatkan banyak unsur seperti teknik, fisik, mental dan taktik. 

 
Sepak bola juga dapat didefinisikan sebagai permainan menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh kedua tim atau kesebelasan yang berbeda dengan maksud memasukkan bola ke gawang lawan dan untuk mempertahankan gawang sendiri supaya tidak kemasukan bola.


Permainan sepak bola sebenarnya tidak memerlukan perlengkapan yang rumit. Akan tetapi untuk mendukung suatu pertandingan yang resmi maka harus memenuhi standar yang sudah ditentukan oleh FIFA.


Ketentuan ukuran lapangan adalah panjang lapangan minimal 90 meter, panjang lapangan maksimal 120 meter, lebar lapangan minimal 45 meter, lebar lapangan maksimal 110 meter, lebar minimal 64 meter, dan lebar maksimal 75 meter.



2. Gerakan Menendang Bola

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menendang bola adalah posisi kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg position ), bagian bola, perkenaan kaki dengan bola (impact), dan gerakan akhir (follow-through). Permainan yang mimiliki teknik menendang yang baik akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shoot at the goal) dan menyapu (sweeping). Cara menendang bola dapat dibagikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Menendang dengan kaki bagian dalam (instep)
Penggunaan teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing).
b. Menendang dengan kaki bagian luar (outside)
Teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing)
c. Menendang dengan punggung kaki (instep)
Teknik menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal)
d. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep)
Teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan untuk mengunpan jarak jauh (long passing)

3. Gerakan Menggiring Bola

Keterampilan menggiring bola (dribbling) adalah kecepatan menggiring bola dengan melewati rintangan yang telah ditentukan. Pada dasarnya gerakan menggiring bola ialah menendang bola secara terputus-putus dan bagian kaki yang digunakan sama. Gerakan menggiring bola bertujuan untuk mendekatkan jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Beberapa hal yang haris diperhatian pada saat  menggiring bola adalah sebagai berikut.

a. Bola harus dekat dengan kaki sehingga mudah untuk dikontrol

b. Posisi bola tepat di kaki sehingga mudah untuk dilindungi dari lawan

c. Pandangan mata tidak hanya tertuju pada bola, melainkan juga pada pergerakan lawan.

d. Menggiring bola dibiasakan dengan menggunakan kaki kanan dan kiri.




4. Menyundul Bola (heading)
Menurut Herwin, gerakan menyundul bola melibatkan seluruh tubuh dengan posisi melengkung, leher ditegangkan, perkenaan bola tepat pada dahi, mata terbuka, kepala didorong ke depan atau samping, dan menjaga stabilitas dengan kedua tangan disamping badan.
Menurut Sucipto, menyundul bola pada hakikatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan/membuang bola. Umumnya dilakukan saat datangnya bola maksimal setinggi kepala. Menurut Sucipto gerakan menyundul sebagai berikut.
1. Menyindul bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan apabila datangnya bola maksimal setinggi kepala,
2. Menyundul bola sambil meloncat/melompat pada umumnya dilakukan jika datangnya bola di luar jangkauan, baik secara vertical atau horizontal.

5. Lemparan ke Dalan (Throw-In)
Menurut Herwin tujuan dari lemparan ke dalam adalah untuk menghidupkan/memulai permainan setelah bola keluar meninggalkan lapangan melalui garis samping.
Menurut Sucipto lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki didepan.
1. Lemparan ke dalam tanpa awalan dapat dilakukan ketika sasaran jaraknya dekat
2. Lemparan ke dalam dengan awalan dapat dilakukan ketika sasaran jaraknya jauh

B. Permainan Bola Voli
1. Servis (Service)
Menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia, servis adalah pukulan bola yang dilakukan di daerah sebelah kanan belakang dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Pukulan servis dapat berupa serangan bila bola dipukul dengan keras dan terarah. Servis dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
a. Servis bawah 

Servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan cara memukul bola dari bawah. Pemain yang menggunakan servis ini biasanya adalah pemain pemula.
b. Servis atas


Servis atas merupakan pukulan permulaan dengan cara memukul bola dari atas kepala(bola dilambungkan terlebih dahulu). Servis atas sangat banyak variasinya misalnya bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan, tinggi lambungan bergantung pada maksud pukulan
c. Servis samping
Servis samping merupakan langkah memukul bola di daerah servis dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan condong ke kanan.
d. Servis lompat
Servis ialah cara melakukan servis atau pukulan dengan melompat setelah bola dilambungkan. Pada saat bola dilambungkan diikuti dengan lompatan dalam posisi siap memukul.

2. Passing
Passing merunut PBVSI adalah usaha atau upaya seseorang pemain dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk memberikan bola kepada teman secepatnya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Passing dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Passing bawah 

Passing bawah biasanya digunakan oleh pemain apabila bola yang dating rendah, baik untuk diumpan keteman maupun ke lawan. Passing bawah dilakukan dengan kedua tangan yang dikaitkan.
b. Passing atas

Paasing atas adalah pergerakan mengumpan dengan menggunakan jari-jari kedua tangan. Passing atas digunakan apabila bola datangnya diatas atau melambung. Untuk menerima umpan servis dari lawan sebaiknya menggunakan servis bawah karena biasanya servis bolanya datar.

3. Smash
Smash menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia adalah bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan untuk serangan dalam upaya memperoleh nilai suatu tim. Smash juga dapat didefinisikan sebagai teknik menyerang yang bertujuan supaya bola dapat mendarat di daerah lawan tanpa bisa di blok.
Langkah dasar smash adalah awalan, lompatan, ayunan pukulan bola di udara, dan posisi mendarat. Pemukulan bola saat pada saat melakukan spike dilakukan di udara, yang idealnya ketika sang attacker berada pada puncak lompatan. Ketika akan melakukan kontak dengan bola, pemain mengangkan tangannya setinggi mungkin sampai diatas kepalanya. Ketika melakukan pukulan, spiker mengayunkan lengannya dan memukul telapak tangannya sekeras mungkin kearah bola yang sedang melayang tersebut.

4. Posisi Pemain
a. Server
Pemain yang memulai permainan bola voli dengan memukulkan bola ke pihak lawan
b. Spiker
Pemain yang bertugas memukul bola agar jatuh ke daerah lawan
c. Libero
Pemain bertahan yang memiliki kebebasan untuk keluar dan masuk tapi tidak boleh melakukan smash.
d. Tosser
Pemain yang bertugaskan mengumpan bola ke rekan-rekan satu timnya.
e. Blocker
Pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan tapi juga dapat bertugas sebagai spiker

5. Block

Block menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia adalah menggagalkan serangan lawan dengan cara membendung rintangan yang paling efektif.

C. Permainan Bola Basket  
1. Mengoper (passing) dan Menangkap (catching)
Gerakan mengoper atau mengumpan bola selalu berkaitan dengan menangkap dan menerima bola. Operan dapat dilakukan dengan dua atau satu tangan dan disertai gerakan yang cepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengoper bola adalah arah bola ke sasaran harus terhindar dari rebutan (intercept) lawan dan waktu untuk melempar harus tepat. Tujuan passing adalah untuk mempertahankan bola agar tidak direbut oleh lawan. Mengoper bola ada beberapa macamnya yaitu sebagai berikut:
a. Chest Pass
Chest pass merupakan operan dada yang umumnya dipakai apabila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setim. Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola didepan dada, teknik ini biasanya menggunakan lemparan dua tangan dengan tujuan operan lurus terhadap teman yang satu tim.
b. Overhead pass
Overhead pass merupakan passing yang dilakukan dengan posisi bola dari atas kepala. Umpan jenis ini dilakukan untuk melakukan counter attck dengan melemparkan bola jauh ke daerah pertahanan lawan.
c. Baseball pass
Baseball pass merupakan teknik yang dilakukan hamper mirip dengan lemparan baseball. Lemparan ini dilakukan dengan tenaga yang cukup kuat dan hanya dengan satu tangan saja.
d. Bounce pass
Bounce pass merupakan teknik passing yang dilakukan dengan memantulkan bola kebawah kemudian diterima oleh teman satu tim, teknik ini sebenarnya unutk menghindari hadangan lawan.
e. Hook Pass
Hook pass merupakan teknik passing yang dilakukan dengan satu tangan sehingga mirip dengan hook atau pancing.
f. Under pass
Under pass merupakan teknik passing yang dilakukan dari bawah dengan bola di arahkan secara lurus ke teman setim. Teknik ini dilakukan apabila ingin melakukan operan pendek.
g. Catching ball
Menangkap bola dapat dilakukan dengan dua atau satu tangan. Tangkapan bola menggunakan dua tangan dilakukan dengan cara berikut :
1. Berdiri menghadap sasaran
2. Kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk
3. Badan sedikit condong ke depan, kedua tangan siap di depan dada.
4. Tangan diluruskan ke depan menjangkau bola dengan telapak terbuka, ibu jari berdekatan. Setelah bola tertangkap, segera ditarik ke belakang mendekati dada.


2. Menggiring Bola (Dribbling)

Tujuan teknik dribbling pada permainan bola basket pada dasarnya sama dengan dribbling sepak bola yaitu untuk mempertahankan bola dan menyerang lawan. Pada permainan bola basket teknik menggiring dilakukan dengan cara memantul-mantulkan bola menggunakan telapak tangan. Dalam permainan bola basket, teknik dribbling bola dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut.


a. Dribble tinggi

Dribble tinggi merupakan teknik menggiring bola yang dilakukan secara cepat untuk memasuki pertahanan lawan dengan cara jalan cepat atau berlari. Teknik dribble tinggi digunakan oleh pemain ketika pemain lawan cukup jauh dari yang membawa bola.



b. Dribble rendah



Dribble rendah digunakan oleh pemain untuk mempertahankan bola dari lawan. Teknik ini dilakukan apabila sedang berhadapan langsung dengan lawan dan ingin membuat terobosan yang memanfaatkan celah yang dibuat oleh lawan.

3. Lay Up

Lay-up adalah suatu teknik dasar yang harus dikuasai untuk mencetak angka dalam permainan bola basket. Rangkaiannya meliputi gerakan memegang bola, berlari ke depan, melompat, da ,melepaskam tembakan kearah rim lawan unutk mencetak angka.
 
4. Menembak Bola (Shooting)

Dalam permainan bola basket, menembak bola atau shooting merupakan teknik yang harus dimiliki oleh setiap pemain. Karena tidak setiap pemain memasukkan bola ke ring tanpa menembak untuk mencetak poin. Beberapa teknik menembak diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Set shoot

Set shoot adalah tembakan yang umumnya dilakukan dengan cara melompat terlebih dahulu. Apabila tidak melompat, maka tebakannya akan mudah untuk dihalangi lawan. Pada umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau saat menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up Shoot
Lay-up shoot dilakukan pada akhir dribble. Pada jarak beberapa meter dari ring, pemain yang mengiring bola mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah ring.
c. Jump Shoot
Jump shoot sering dilakukan ketika pemain menyerang dan tidak dapat mendekati ring. Tembakan ini sulit untuk dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.

Bab 2 : Permainan Bola Kecil


A. Permainan Kasti/Rounders
1. Melambugkan Bola
a. Melambungkan Bola Ke Atas
1. Berdiri dengan salah satu kaki di depan
2. Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3. Bola berada padapangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas
4. Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri di depan dada
5. Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut
6. Condongkan badan agak ke depan dan tekuklah kedua lutut
7. Ayunkan tangan ke atas dengan siku lurus
8. Lepaskan bolas disertai dengan lecutan telapak tangan ke arah atas

b. Melambungkan Bola Ke Depan
1. Berdiri dengan kaki kiri di depan
2. Tangan kanan memegang bola
3. Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping bola
4. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan
5. Selanjutnya tarik tangan kanan lurus ke belakang
6. Tekuk kedua lutut dan badan condong ke depan
7. Ayunkan tangan yang memegang bola ke arah depan, langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri

c. Melempar Bola Dari Atas Kepala
1. Berdiri dengan sikap siap melempar
2. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola.
3. Tariklah tangan ke belakang bersama dengan gerakan memutar ke samping dan langkah kaki kiri ke depan
4. Badan condong ke belakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan dengan kaki kanan ikut maju. 


2. Menangkap Bola
a. Menangkap Bola Melambung
1. Berdiri tegak dengan kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke arah datangnya bola
3. Bengkokkan siku dan tangan berhadapan
4. Lemaskan dan renggangkan jari-jari
5. Tangkaplah bola

b. Menangkap Bola Mendatar
1. Berdiri tegak dengan kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke arah datangnya bola
3. Bengkokkan siku dan tangan terhadap dada
4. Lemaskan dan renggangkan jari-jari
5. Tangkaplah bola

c. Menangkap Bola Menyusur Tanah
1. Berdiri tegak dengan kaki kanan di depan
2. Arahkan pandangan ke arah datangnya bola
3. Tekuk kaki kiri dan lutut kaki kanan menempel di tanah
4. Letakkan kedua telapak tangan saling berhadapan di depan kaki kanan
5. Tangkaplah bola

3. Memukul Bola
a. Pukulan Melambung
1. Buka kaki sehingga kaki kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Serongkan tangan pemegang pemukul 45 derajat ke bawah
3. Lihatlah arah datangnya bola
4. Pukulah bola sekuat-kuatnya dengan mengayunkann tangan pemukul mancapai samping kiri atas

b. Pukulan Mendatar
1. Buka kaki sehingga kaki kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Posisikan pemukul agar sejajar dengan bahu
3. Tangan kiri meminta arah bola mendatar
4. Lihat arah datangnya bola
5. Pukulah bola sekuat-kuatnya dengan mengayun pemukul secara mendatar

c. Pukulan Merendah
1. Buka kaki sehingga kaki kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang
2. Tarik tangan pemegang pemukul ke belakang atas
3. Lihatlah arah datangnya bola
4. Pukulah bola dengan mengayunkan pemukul dari atas ke arah bawah

4. Teknik Dasar Berlari
Teknik dasar berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti diperdalam lagi untuk meningkatkan kemampuan berlari. Teknik berlari yang digunakan saat permainan kasti antara lain berlari lurus dan berlari zig-zag.
 
B. Permainan Bulu Tangkis
1. Memegang Raket (Grip)
Cara menggunakan raket mempengaruhi kualitas permainan, teknik memegang raket secara forehand dilakukan dengan cara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan pegangan atau sejajar dengan dinding kepala raket. Saat melakukan teknik forehand, dapat dipindahkan menjadi teknik memegang backhand, yakni dengan memutar raket seperempat putaran ke arah kiri. Selain kedua teknik diatas, ada pula teknik memegang raket lainnya seperti jabat tangan (shakehand grip) dan gebuk kasur (American grip).





2. Pukulan (Stroke)
a. Servis (Service)
Dalam aturan permainan bulu tangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenagkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapat angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Dalam permainana bulu tangkis, ada tiga jenis servis yaitu servis pendek, servis tinggi dan servis setengah tinggi atau flick. 

1. Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
Tujuan servis pendek unutk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu, lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek.
b. Servis Forehand Tinggi
Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.

2. Servis Backhand
Jenis servis ini umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Kok sedekat mungkin melayang relatif dekat di atas net. Oleh karena itu jenis servis ini biasa dilakukan oleh pemain ganda.
a. Pukulan Forehand
Pukulan forehand merupakan pukulan yang sering digunakan oleh pemain. Dasar pukulan ini adalah ayuanan raket dari belakang badan ke arah depan.
b. Pukulan Backhand
Posisi jari saat akan melakukan pukulan backhand sejajar dengan pegangan raket, sementara ibu jari berada pada batang raket yang lebih lebar.
c. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan yang bertujuan untuk  melambungkan kok setinggi mungkin yang mengarah ke belakang daerah lawan.
d. Pukulan Drop Shot
Pukulan drop shot mirip dengan smash, hanya saja pada pukulan ini dilakukan dengan kekuatan yang halus dan pelan.
e. Netting
Netting merupakan jenis pukulan yang dilakukan dekat dengan net dengan sedikit kekuatan. Tujuan dilakukan netting adalah supaya kok jatuh sedekat mungkin dengan net di daerah lawan.

3. Gerakan Kaki (Foot Work)
Teknik langkah kaki adalah awal untuk dapat memukul kok dengan tepat. Langkah kaki yang ringan, cepat dan luwes akan memudahkan pergerakan pemain di mana kok datang dan bersiap untuk memukulnya.

4. Sikap Berdiri (Stance)
a. Sikap berdiri pada saat melakukan servis
1. Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Pada saat kok dipukul , berat badan dipindahkan ke depan.
2. Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kiri di belakang dan kaki kanan di depan, berat badan berada di tengah dan pada saat servis dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
b. Sikap berdiri pada saat menerima servis
1. Sikap berdiri untuk permainan tunggal adalah berdiri pada daerah servis kira-kira di tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2. Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah  pemain lebih maju ke depan tetapi tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil. Pada saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke depan atau belakang tergantung pada jenis servis.
c. Sikap berdiri pada saat rally
Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain dan arah datangnya kok. 

C. Permainan Tenis Meja

1. Perlengkapan Tenis Meja
a. Meja Tenis
Lapangan tenis meja dibagi menjadi dua bagian yang disisipkan oleh jaring dengan tinggi 15,25 cm dan panjangnya 183 cm. Tinggi meja tenis ialah 76 cm, panjang meja adalah 274 cm, dan lebar 152 cm. Pada batas tertentu ditandai dengan garis putih yang merupakan area bermain tenis.




b. Bet 

Bet dalam tenis meja berguna untuk memukul bola. Pada awal perkembangannya alat bantu yang digunakan adalah busa atau spons. Sekarang alat pemukul sudah lebih sederhana dan terbuat dari bahan seperti karet. Kelebihan penggunaan karet pada bet adalah lebih efektif dan efisien, kecepatan bola maksimal.



c. Bola
Pada awal perkembangannya bola dibuat dari celluloid. Saat ini bola dibuat dari serpihan plastik. Kukurangan menggunakan bola dari serpihan plastic adalah sulit dikendalikan. Diamerter bola adalah 40 mm dengan berat 2,7 gram. Warna yang disarankan adalah putih atau oranye.
Teknik Dasar Permainan Tenis Meja






2. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja
a. Memegang Bet
Kualitas permainan seseorang dipengaruhi oleh cara memegang bet yang benar. Diantaranya teknik tersebut adalah pen holder grip (pegangan tangkai pena) dan shake hand grip (pegangan jabat tangan). Dengan teknik memegang shake hand grip memberikan ksempatan kepada pemain untuk mengembangkan permainannya lebih baik dalam melakukan pukulan backhand. Kelebihan lain teknik ini adalah pemain dapat menggunakan kedua belah sisi bet sehingga mudah untuk melakukan pukulan forehand atau backhand.

Pen hold grip memiliki kelebihan salah satunya adalah baik untuk melakukan pukulan forehand. Kekurangannya adalah sulit melakukan backhand. 

b. Pukulan
1. Drive
Drive adalah pukulan yang dilakukan dengan cara bola dipukul dari bawah serong ke atas. Bet dalam posisi tertutup. Pukulan ini dilakukan untuk menyerang lawan dan mengontrol bola.
2. Push
Teknik push adalah teknik yang dilakukan dengan cara bola didorong dengan bet dan posisi bet terbuka. Pada saat melakukan push, posisi tubuh berdiri sempurna.
3. Chop
Chop merupakan pukulan yang dilakukan seperti menebang pohon. Tangan yang memegang bet berada diatas bola yang akan dipukul.
4. Block
Teknik ini dilakukan dengan cara bola ditutup dengan bet. Block biasa digunakan apabila lawan menggunakan pukulan spin.

c. Service
Service dilakukan untuk memulai pertandingan. Ada beberapa teknik servis misalnya servis firehand topspin, backhand backspin, and backhand topspin. Servis topspin berarti mengarahkan bola supaya searah jarum jam. Sementara service backspin yaitu mengarahkan bola supaya berlawanan jarum jam.

Bab 3 : Olahraga Atletik
A. Jalan Cepat


1. Teknik Dasar Jalan Cepat
a. Start
Start langkah cepat menggunakan start berdiri.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki di ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit. Selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya, tidak ada saat melayang.
c. Condong
Mulai dari kepala, pungung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
d. Finish
Tidak ada teknik khusus dalam memasuki garis finish. Biasanya jalan terus hingga sampai garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga sampai lima meter.
2. Manfaat Jalan Cepat
Manfaat jalan cepat adalah tubuh menjadi banyak bergerak, membuat otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung meningkat sehingga darah berserta oksigen dan nutrisi bisa disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.

B. Lari Jarak Pendek
1. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
a. Aba-aba “bersedia”
1.Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki depan.
2. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan letakkan di belakang garis start, dengan pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
3. Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks, berat badan berada di kedua belah tangan

b. Aba-aba “siap”
1. Angkat panggunl kearah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi daripada bahu
2. Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan tetap lurus dan siku tetap lurus.
3. Pada waktu mengangkat panggul, ambil nafas dalam-dalam
4. Pusatkan perhatian pada aba-aba “ya”

c. Aba-aba “ya”
1. Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat
2. Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
3. Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada gerakan ke sampai
4. Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.

2. Teknik badan pada saat berlari
a. Kaki menolak sekuat-kuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul, tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar
b. Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-30 derajat terhadap sudut
c. Lengan disamping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90 . Tangan menggenggam kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan kebelakang harus wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerakan kaki yang makin cepat pula

3. Teknik badan ketika memasuki garis finish
a. Jangan mengurangi kecepatan
b. Masuk garis finish dengan togok terlebih dahulu
c. Setelah memasuki garis finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah

4. Larangan pada pelari jarak pendek
a. Meloncat pada saat memasuki garis finish
b. Menarik atau menggapai pita finish
c. Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan di garis finish

C. Lompat Tinggi

1. Teknik dasar lompat tinggi
a. Awalan
Awalan terdiri dari 7-9 atau 11 langkah cepat. Badan sedikit condong ke belakang. Awalan lari dapat dilakukan dari tiga arah yaitu
b. Melengkung
Dari posisi awal tegak lurus dengan mistar, dilanjutkan dengan lari melengkung.
Berlari lurus dari sudut menyerupai awalan lari gaya straddle untuk membuat gerakan membelakangi mistar pada saat tolakan.
c. Tolakan
Kaki tolakan diawali dari tumit dan menekuk tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi sejajar dengan mistar.
d. Saat melayang
Pada saat melayang, posisi badan membelakangi mistar dan kedua tungkai yang menggantung sedikit ditarik. Kedua lengan di samping badan dan pinggul diangkat sehingga menghasilkan lengkungan pada badan. Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan ditarik agar  tidak mengenai mistar. Setelah itu, lutut diluruskan ke atas
e. Mendarat dilakukan dengan punggung, kemudian dilanjutkan dengan gerakan tungkai.

2. Gaya dalam Lompat Tinggi
a. Gaya gunting(scissors)
Gaya gunting dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada di luar dari palang. Saat melewati palang, pelompat berada dalam keadaan duduk terjulur.

 
b. Gaya Timur
Gaya timur dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara lurus dari hadapan 90 derajat. Saaat melompat kaki bebas diayunkan secara tegak ke depan badannya dan pelompat melewati palang secara miring.

c. Gaya guling barat (western roll)
Gaya ini hamper sama dengan gaya timur yaitu pelompat menuju palang secara bersudut 90 derajat, kemudia pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan palang. Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok waktu pelompat berguling parallel dengan palang untuk melakukan pelepasan.

d. Gaya Pelana
Pelompat menuju ke palang secara bersudut. Ketika melepasi palang, pelompat memandang ke bawah dan keadaaan badannya seolah-olah tiarap di atas palang.
e. Gaya fosbury flop
Gaya ini adalah gaya popular saat ini. Pelompat menuju palang dengan membelakangi mistar

D. Lempar Cakram
1. Teknik yang digunakan dalam melempar cakram
a. Memegang Cakram
Cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang menutupi pinggiran cakram sedangkan ibu jari bebas.

b. Gaya dalam melempar Cakram
1. Gaya Samping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping ke arah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan dibelakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak di bekas telapak kaki yang saat itu telah berayun ke belakang
2. Gaya Belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayunkan jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur kea rah lemparan, kaki kanan secepatnya diayunkan memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayunkan ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayunkan ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang.


c. Cara melakukan awalan lemparan
Awalan lemparan dimulai dengan posisi pelempar berdiri di belakang lingkaran dengan posisi pungung mrnghadap ke arah sector lemparan. Posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke belakang. Kedua tungkai masih ditekuk dengan baik tetapi ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hamper diluruskan penuh. Pada keadaan ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebauh busur yang melebar dan bergerak sedikit kearah atas.

2. Sarana dan Prasarana Dalam Lempar Cakram
a. Alat
Cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal
Ukuran Cakram
1. Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm-221mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.
2. Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm- 182 mm dan tebal 37 mm- 39 mm
3. Berat cakram untuk junior putra adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm – 182 mm dan tebal 37 mm – 39 mm
Berat cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm – 170 mm dan tebal 25 mm – 35 mm

b. Lapangan lempar cakram
1. Diameter lingkaran unutk melempar adalah 2,50 meter
2. Permukaan lantai untuk melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain
3. Lingkaran lemparan dikelilingi oleh sangkar untuk menjamin keselamatan petugas, peserta dan penonton
4. Bentuk huruf seperti huruf C dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lapangan dibatasi garis yang membentuk sudut 40 di pusat lingkaran.

 

 
 
 

No comments:

Post a Comment