Wednesday 17 February 2016

Ringkasan Seni Budaya Kelas 9 Semester 1 (Kurikulum 2013)

BAB 1 : Seni Lukis

A. Pengertian Seni Lukis
1. Menurut Soedarso, melukis adalah kegiatan mengelolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
2. Secara umum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri.

B. Aliran Gaya Lukis
Aliran atau gaya adalah ciri khas, tema dan teknik yang ada dalam karya lukisan. Ada 3 aliran dalam seni lukis yaitu:
1. Representatif
Perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Aliran ini dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Naturalisme

Aliran naturalisme yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel, dan Indra Rukmana.

b. Realisme

Aliran yang memandang dunia tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono, Dullah, dan Henry Soedjarwanto.

c. Romantisme

Aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner yang melukiskan cerita romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner.
2. Deformatif
Adanya perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru, namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.Yang termasuk aliran ini adalah :
a. Ekspresionisme
Aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan saat melihat objek karyanya.
b. Impresionisme
 Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan objek objek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk aliran ini adalah Claude Monet, Geoges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono.
c. Surialisme
Surialisme yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa aliran ini adalah Salvador Dali.

d. Kubisme
Kubisme yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran surialisme adalah Pablo Picasso, But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin

3. Nonrepresentatif

Suatu benda yang sulit untuk dikenal karena sudah meninggalkan bentuk aslinya, lebih menekankan unsur formal, struktur, unsur rupa, dan prinsip elestik. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadai.

C. Tema Seni Rupa
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkan kuat media ekspresi, misalnya menggambarkan protret dirinya sendiri sebagai objek lukisan.
b. Hubungan antara manusia dengan manusia lain
Pelukis mengekspresikan cita rasa keindahan menggunkan objek lain.
c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya
Pelukis mengungkapkan cita rasa dengan alam sekitar sebagai objek.
d. Hubungan antara manusia dengan benda
Pelukis menjadikan benda-benda sebagai objek lukisan
e. Hubungan antara manusia dengan aktivitasnya
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari dijadikan objek oleh pelukis
f. Hubungan antara manusia dengan alam khayalan
Pelukis mewujudkan ide, imajinasi atau khayalan dalam karya seni rupa.

Alat dan Bahan yang digunakan
1. Pensil
2. Pensil Arang
3. Pastel dan Krayon
4. Pena/Pulpen
5. Tinta Bak
6. Cat warna ( cat air, cat arcrylic, cat poster, cat tekstil)



Bab 2 : Seni Patung
A. Pengertian dan Fungsi Patung

Patung diartikan sebagai plastic art atau seni plastic karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetika). Patung bersifat tiga dimensi atau benda yang memiliki volume artinya bias dilihat dari berbagai arah.


Pendapat mengenai seni patung
      1. Mikke Susanto
Seni Patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong dan mematah) atau aditif ( membuat model lebih dulu seperti mengecor atau mencetak)
      2. Soenarso dan Soeroto
Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang
3. Menurut Kalians Besar Indonesia
Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat.
      4. B.S Myers
Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apapun atau bidang manapun pada suatu bangunan.


Pada masyarakat tradisional, pembuatan karya patung sering dihubungkan dengan relai seperti pujaan kepada dewa dan arwah nenek moyang. Pada karya seni patung modern, pembuatan karya seni patung merupakan ekspresi individu seorang diri penciptanya karena lebih bebas dan variatif. Secara umum berdasarkan fungsinya patung dibedakan menjadi 6 macam :
      1. Patung Religi

Tujuan pembuatan patung religi adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religious
      2. Patung Monumen

Patung monumen dibuat untuk memperingati dan mengenang peristiwa yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok.
3. Patung Arsitektuk 

Patung arsitektuk adalah patung yang digunakan dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika
4. Patung Dekorasi

Patung dekorasi adalah patung yang digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman baik taman rumah maupun taman bermain.
5. Patung Seni

Patung seni adalah karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya.
6. Patung Kerajinan

Patung kerajinan adalah hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumentrism


B. Bentuk dan Jenis Patung
Dilihat dari perwujudan atau bentuknya, patung dibedakan menjadi 2 macam :
1. Patung figuratif/realis

Patung figuratif/realis adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Patung ini nyata dalam perwujudannya.
2. Patung nonfiguratif/imaginatif

Patung nonfiguratif/imaginative adalah patung yang secara umum sudah terlepas dari bentuk tiruan alam dan bentuknya abstrak. Unsur seni rupa diperlakukan apa adanya.


C. Alat dan Bahan Seni Patung 
1.       Bahan
a.       Bahan Lunak
Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti sabun adalah mudah dibentuk tetapi ukurannya kecil sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar. 
b.      Bahan Sedang
Bahan sedang artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni. 
c.       Bahan Keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan, contohnya kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin. Bahan keras antara lain batu pedas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer). 
d.      Bahan Cor/Cetak
Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah perak, dan emas juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin. 
e.      Bahan-bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas. 

2.       Alat 
a.      Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung yang terbuat dari kayu dan kawat. 
b.     Meja putar, adalah meja yang penggunaannya dengan cara diputar. Fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah. 
c.       Pahat, adalah alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu. 
d.      Palu, digunakan untuk memukul 
e.      Tang, digunakan untuk mengencangkan ikatan kawat atau memotong ikatan kawat. 
f.        Sendok adukan, untuk mengambil adonan dan menempelkan pada kerangka patung.

D. Teknik Berkarya Seni Patung 
1.       Teknik Pahat, yaitu mengurangi bahan dengan alat pahat. Misalnya membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu. 
2.       Teknik Butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Alat yang digunakan adalah sudip. 
3.       Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan. Adonannya berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan. 
4.       Teknik Las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu dengan bahan lainnya untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya memebuat patung kentemporer dengan bahan dasar logam atau besi. 
5.       Teknik Cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen. 
6.       Tenik Assembling (merakit), yaitu membuat suatu komposisi dari bermacam-macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. 

E. Langkah-langkah dalam Berkarya Seni Patung
1.       Membuat patung dari bahan lunak 
a.       Membuat sketsa patung sesuai kemampuan kalian masing-masing. Sumber inspirasi sketsa dapat diperoleh dari majalah, internet, atau ide sendiri. 
b.      Siapkan bahan dan alat antara lain tanah liat, butsir, air dan meja putar. 
c.       Letakkan tanah liat diatas meja putar sedikit demi sedikit sambil membuat bentuk global/kasar 
d.      Pijat bentuk global tersebut dengan tangan sambil dibasahi air sedikit demi sedikit hingga terbentuk patung seperti yang diinginkan dalam sketsa. 
e.      Halus dan sempurnakan dengan bahan butsir sehingga bentuk patung lebih detail 

2.       Membuat patung dari bahan kasar 
a.       Membuat model patung dari gambar yang dibuat sendiri dari gambar yang sudah ada di majalah atau Koran 
b.      Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran yang diinginkan sesuaikan dengan rencana. Setelah itu pindahkan gambar pola di atas permukaan kayu. 
c.       Lakukan pemotongan dengan gergaji untuk mengurangi ukuran balok kayu apabila masih terlalu besar. Lakukanlah permotongan sedikit demi sedikit dengan alat pahat sehingga mendekati bentuk global. 
d.      Buatlah bentuk global yang lebih detail, dibandingkan dengan gambar rencana 
e.      Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas Lakukan finshing dengan cat melamin/akrilik



Bab 3 : Menggubah Lagu Moden Secara Unisono
A. Lagu Modern Indonesia
Lagu Modern diartikan sebagai musik berkembang dan populer di kalangan masyarakat luas saat ini. Jenis-jenis musik modern yang berkembang di Indonesia
a. Pop 
Disebut juga dengan musik popular. Lagu di Indonesia memiliki ciri yaitu penggunaan ritmik yang bebas, dengan penggunaan alat musik sederhana. Lagunya pun mudah dicerna karena tema sajiannya seputar kehidupan yang terjadi sehari-hari.
b. Rock
Ciri khas musik rock adalah digunakannya alat musik yang domain seperti gitar dan amplifier yang menghasilkan suara yang variatif dan menimbulkan suara yang keras.
c. Jazz
Musik Jazz biasanya ditampilkan di tempat yang sering dikunjungi masyarakat menengah atas seperti kafe atau lounge. Musik Jazz ini kental dengan improvisasi yang berani mengubah progress aktor dari sebuah lagu,
d. Dangdut 
Masyarakat daerah terbiasa mendengarkan musik dangdut sebagai salah satu kegemaran dalam mengekspresikan perasaannya.

Lagu Unisono
Unisono merupakan kegiatan bernyayi dengan satu suara.Unisono diciptakan oleh penciptanya dalam pola sederhana
a. Melodi Utama
Lagu terdiri dari satu melodi utama. Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang telah dipilih untuk mewakili keinginan pencipta lagu agar sesuai dengan tema dan makna lagu tersebut. Solmisasi tangga nada terdiri dari Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do yang dalam tangga nada natural ditulis sebagai berikut :

b. Lirik
lirik lagu dapat dibuat sebelum dan sesudah melodi lagu. lirik dan melodi lagu harus berkaitan dengan tema dan suasana lagu yang ingin dibuat oleh penciptanya. Lirik lagu terdiri dari satu nada unutk satu kata, ada juga yang satu suku kata ditulis dari beberapa not.

Latihan mengubah lagu modern secara unisono
1. Tema Lagu
2. Menentukan Birama




3. Membuat ritmik lagu





4. Melodi lagu






5. Lirik lagu

No comments:

Post a Comment